Pages

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Selamat datang di Imamarifind Blog.Now replace these sentences with your own descriptions.

PRAKTIKUM SOSIOLOGI PEDESAAN

Selamat Datang di Imamarifind Blog.

PADAS 1 2017

Selamat Datang di Imamarifind Blog .

KP3K PADAS 2 2018

Selamat Datang di Imamarifind Blog.

Wednesday, February 14, 2018

Hari Valentine

Gambar terkait
Hari kasih sayang, katanya!

Hari kasih sayang, katanya.
Hari ini berbagi kasih, sayang!
Hari ini mabok kepayang, sayang!
Hari ini bersenang-senang, sayang!

Hari kasih sayang, katanya!
Hari berbagi banyak cokelat
Pertanda hubungan selamat
Pertanda saling  berhormat
Menjaga sebuah janji hangat

Hari kasih sayang, katanya!
Kau tau paganisme?
Kau tau kesyirikan?
Kau tahu sejarah valentin?
Kuberi tahu singkatnya.

14 Februari matinya St. Valentine
Digantung di masa Claudius II
Karena diam-diam menikahkan pemuda

14 Februari matinya St. Valentine
Dijadikan perayaan bangsa Romawi
Yang penuh akan makna "syirik"
Berbalut tebal dengan "paganis"

Kita seakan menutup mata.
Menyaksikan hancurnya pemuda.
Ditangan perayaan tak bermakna.
Yang tak seharusnya dirasa.

Monday, February 12, 2018

Materi Botani : Daun Tunggal

Hasil gambar untuk daun tunggal
A. Daun Bambu
     Taksonomi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Ordo : Poales
  • Famili : Poaceae
  • Genus : Bambusa
  • Spesies : Bambusa sp.
    Daun bambu merupakan daun tunggal lengkap karena memiliki upih daun, tangkai daun dan helaian daun.
   Pengelompokan berdasarkan :
  • Bangun daun : Lanset
  • Ujung daun : Runcing 
  • Pangkal daun : Membulat
  • Tulang daun : Sejajar
  • Tepi daun : Rata
  • Daging daun : Seperti kertas
  • Warna daun : Hijau tua
  • Perbandingan panjang dan lebar daun : 3-5 : 1
B. Daun Jagung
     Taksonomi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Ordo : Poales
  • Famili : Poaceae
  • Genus : Zea
  • Spesies : Zea mays.
    Daun bambu merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki upih daun dan helaian daun.
   Pengelompokan berdasarkan :
  • Bangun daun : Lanset
  • Ujung daun : Runcing 
  • Pangkal daun : Membulat
  • Tulang daun : Sejajar
  • Tepi daun : Rata
  • Daging daun : Seperti kertas
  • Warna daun : Hijau tua
  • Perbandingan panjang dan lebar daun : 3-5 : 1
C. Daun Mangga
     Taksonomi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Dicotyledoneae
  • Ordo : Sapindales
  • Famili : Arnacardiaceae
  • Genus : Mangifera
  • Spesies : Mangifera indica
    Daun bambu merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun.
   Pengelompokan berdasarkan :
  • Bangun daun : Jorong
  • Ujung daun : Meruncing 
  • Pangkal daun : Runcing
  • Tulang daun : Menyirip
  • Tepi daun : Rata
  • Daging daun : Seperti kertas
  • Warna daun : Hijau tua
D. Daun Kembang Sepatu
     Taksonomi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Dicotyledoneae
  • Ordo : Malvales
  • Famili : Malvaceace
  • Genus : Hibiscus
  • Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
    Daun bambu merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun.
   Pengelompokan berdasarkan :
  • Bangun daun : Bulat telur
  • Ujung daun : Meruncing 
  • Pangkal daun : Membulat
  • Tulang daun : Menyirip
  • Tepi daun : Bergerigi
  • Daging daun : Tipis seperti selaput
  • Warna daun : Hijau
E. Daun Pepaya
     Taksonomi

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Dicotyledoneae
  • Ordo : Brassiciales
  • Famili : Canicaceae
  • Genus : Carica
  • Spesies : Carica papaya
    Daun bambu merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun.
   Pengelompokan berdasarkan :
  • Bangun daun : Bulat
  • Ujung daun : Meruncing 
  • Pangkal daun : Berlekuk
  • Tulang daun : Menjari
  • Tepi daun : Berbagi menjari
  • Daging daun : Tipis lunak
  • Warna daun : Hijau

Aku Takut Mengenalmu


Aku tertunduk lesu menunggu waktu berakhir. Rintihan malam masih saja terngiang dalam pikiranku. Bukan mempermasalahkan "Malam Minggu" yang menurutku hanya sebuah malam petaka bagi para pemuda perindu. Tapi kupermasalahkan hati yang tak henti-hentinya memberitahu pikiranku tentang seseorang yang aku temui sepekan yang lalu.

Aku masih ingat diantara dua kerudung berwarna biru tua dan cokelat, ku temukan selembar harapan yang selama ini belum pernah aku tulis lagi. Dia.. Berhijab berwarna merah yang sungguh menggetarkan jiwa. Tatapan matanya teduh, pandangannya sempurna. Tapi aku tak berani menyapa, bukan karena malu. Tapi hanya menunggu, menunggu, dan menunggu. Hingga dia bicara.

Tutur katanya lembut meskipun ada keraguan. Aku merasakan itu. Semakin dia berbicara, semakin membuatku takut ingin mengenal lebih jauh tentang dirimu. Aku takut, nafsuku kembali tercabut kepada seseorang yang tak pernah aku bayangkan. Aku takut, niatku ciut untuk segera memilikimu.

Kau seperti memberiku tinta harapan. Yang sudah tidak pernah aku rasakan lagi, begitu lamanya. Haruskah aku menulis dengan tintamu? Di selembar kertas harapan yang sudah lama membisu. Menyaksikan masa laluku yang begitu pahit empedu.

Aku pikir ini hanya sebuah petaka. Yang datang tak pernah kuduga. Atau dia bukan datang? Tapi aku yang mengada-ada. Aku khawatir, dengan mengenalmu. Cinta prematurku mampu menguasai jiwaku dan membebani hidupku.

My First Semester in Soil Science


Awalnya aku mengira prodi Ilmu Tanah masuk ke dalam FMIPA atau Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam. But I was wrong, nyatanya prodi yang sedang aku tekuni ini masuk ke dalam Fakultas Pertanian. Hah pertanian? Aku jadi petani dong? Yang selalu ada di sawah dan menjaganya dari gangguan setan-setan terkutuk. Hahaha, Iya aku sempat kecewa mendengar kata “Pertanian”.
Why I was dissapointed? Alasan mengapa aku kecewa karena memang ini bukan bidang yang aku inginkan. Aku sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau science not agricultural. Tetapi aku berusaha menerima apa yang telah diberikan oleh Allah kepadaku. Dan berusaha melakukan yang terbaik terhadap apa yang telah aku dapatkan.
                Semester pertama di Ilmu Tanah bagiku sudah mulai menunjukan angka kesibukan yang lumayan tinggi. You can call us, sok sibuk! Hehehe. Ya bukan tanpa alasan karena sebagai mahasiswa baru tentu ada beberapa hal yang harus bisa dikuasai dan diperhatikan. Misalnya lingkungan kampus yang sangat berbeda dengan lingkungan SMA. Di kampus kegiatan perkuliahan satu harinya tidak lebih dari 4 jam. Nggak kaya SMA yang satu hari bisa menghabiskan waktu sampai 8 jam. Di kampus kamu bakal banyak nemuin manusia-manusia beraneka ragam, dari ragam bahasa, ragam kulit, ragam rambut, bahkan ragam Indonesia. Trans 7. Wkwkwk land... Dan mahasiswa baru (Maba read) di awal-awal perkuliahan diguncang dengan kegiatan-kegiatan adaptasi. Jadi jangan heran jika kalian nemuin maba-maba pada gentayangan di mana aja, Mereka bisa gentayangan sendiri (ciee jomblo hahaha) bahkan lebih menakutkan lagi kalau gentayangan gerombolan. Pasti takut kan? Hehe. Engga, bercanda.
                Oke lanjut ya. Pada semester pertama, aku mengikuti perkuliahan sebanyak 23 sks yang terdiri dari 9 mata kuliah. And this is so special, why? Karena setiap mata kuliah hanya satu kali bertatap muka dalam satu minggu. Jadi bagi kalian yang punya “alergi’ terhadap mata kuliah tertentu, tenang! Alergi lu dijamin tidak bakal parah, paling-paling yang parah itu nilai lu. Hahaha. Dari 23 sks ada 4 praktikum dan satu studi lapangan. Dari 4 praktikum itu terdiri dari satu praktikum laboratorium dan tiga praktikum lapangan. Gak kebayang kan sibuknya anak pertanian di semester awal inih?
Di Fakultas Pertanian kalian bakal lihat anak-anak maba nongkrong di perpustakaan pusat, sekre, shelter, bahkan serambi masjid. Ini bukan nongki biasa, tapi nongki berfaedah. Iya lah wong ngerjain tugas apalagi? Mau nongki? Alah gimana mau nongki tugas praktikum saja dikejar deadline. Wuiiiishhhh... Jadi anak pertanian itu kuat, ”seterong” bahasa gaulnya. Gimana gak kuat, tiap hari baca buku dan jurnal! Eaaa.. tiap hari mikirin laporan praktikum yang bisa bikin geli kalo revisi terus-terusan. Tapi, kalian harus ingat! Di balik kesusahan pasti ada kemudahan. So stay cool and cool case :v . 

“Kerena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Alam Nasyroh : 5-6)

     Jadi seperti itu lah cerita singkat semeter pertamaku kuliah di prodi Ilmu Tanah UNS. Yang pasti apapun jurusan kalian, meskipun itu bukan keinginan terbesar kalian. Kalian harus tetap menerima dengan ikhlas dan menjalaninya dengan semampu kalian serta do the best. Semangaaaat!!!

"Tuhan tahu apa yang kalian butuhkan. Bukan apa yang kalian inginkan."

Sunday, February 11, 2018

Cinta Obsesi atau Kagum?

Gambar terkait

Rasa kagum dimulai ketika kita melihat dan merasakan bagaimana pengaruh orang itu terhadap sekitarnya. Ya mungkin, kagum dari perilaku, prestasi, atau hal keganjilan lain yang tidak masuk akal.
Rasa kagum ini perlahan-lahan akan bermuara ke dalam hati dan berujung pada rasa "suka".
Suka melihat, mendekati bahkan berbicara orang yang kita kagumi.
Namun, kita kadang tidak sadar. Rasa suka akan mengakibatkan kita menjadi nyaman dekat dan selalu berusaha bersama dia.

Atau mungkin kasusnya lain. Rasa kagum baru muncul setelah kita merasakan rasa nyaman dan suka pada seseorang. Kita berusaha untuk mengetahui segala tingkah, perilaku, dan kebiasaan dari seseorang yang kita sukai. Dan nyatanya, itu bisa menjadi pendorong mengapa kita mengagumi seseorang.

Nyatanya, ketika harapan terlalu tinggi terhadap seseorang. Dan kita tidak mampu menahannya. Serta kita selalu berharap orang tersebut mengetahui apa yang kita inginkan, atau bahkan kita sendiri yang mengungkapkan. Itu sebuah kesalahan yang besar!

Sebuah perasaan yang salah. Bukankah itu hanya sebatas mengagumi? Layaknya "fans" yang mengagumi artis atau penyanyi. Bukankah mereka juga berharap bisa memiliki idolanya? Tapi "It's so hard", mereka hanya bisa mengagumi bukan memiliki.

Jadi mana yang benar?
Kau kagum pada seseorang atau obsesilah yang membuatmu kagum dan cinta pada seseorang??
Jawablah pada diri kalian sendiri!

Saturday, February 10, 2018

Puisi "Hogwarts Express"

Hogwarts Express


Aku menarik napas kenyamanan
Menunggu melepas kerinduan
Dititik sudut keharuman
Bukan.
Ini bukan di Keukenhof
Bukan pula Jardin Majorelle
Hanya tempat bersinggah
Menghantar kampung halaman
Nan elok laksana Kirstenbosch

Riuh semakin riuh
Gerombolan manusia berdatangan
Aku kira mengikuti ku.
Bukan. Bukan seperti itu.
Hanya kebetulan.
Kebetulan membawa harapan sama.
Harapan bertatap muka.
Entah kali pertama kedua ketiga.

Kau kenal Hogwarts Express?
Sebuah kereta di cerita Potter.
Yang didatangi sosok Dementor.
Kini ceritanya berbeda.
Kereta uap itu penyelamat keluarga.
Yang terjebak di Dataran Skotlandia.

Tidak.
Aku tidak sedang disana.
Namun disisi yang berbeda.
Aku berada di benda yang sama.
Sebuah kereta di Balapan.
Kereta yang membawa kami.
Menuju tenda keselamatan
Dari kerinduan yang mencekam


Imam Arifin
Solo Balapan, 04.30