Pages

Tuesday, December 31, 2013

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Bioteknologi Konvensional
Dalam penerapannya belum ada rekayasa genetika. Selain itu, teknik dan peralatan yang digunakan masih relatif sederhana.
Termasuk dalam kelompok bioteknologi konvensional adalah :
1) Pembuatan tempe memanfaatkan jamur tempe
Contoh Jamur tempe :
a. Rhizopus oligosporus
b. Rhizopus stolonifer
c. Rhizopus oryzae
Makanan berbahan dasar biji kedelai yang berprotein tinggi ini adalah hasil proses fermentasi. Biji kedelai yang sudah dibersihkan, dilakukan dalam kondisi lingkungan yang anaerob. Setelah waktunya cukup, jamur tempe akan tumbuh dan mengubah struktur serta tekstur biji kedelai. Perubahan ini disertai perubahan kandungan zat kimia di dalam biji tempe. Kandungan zat gizi dalam tempe sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein nabati tubuh kita.
2) Pembuatan tape/peuyeum
Contoh jamur tape : Sacharomyces cerevisae
Tape juga merupakan hasil proses fermentasi. Bahan tape yang akan difermentasi adalah bahan yang mengundang banyak karbohidrat. Biasanya tape dibuat dari ubi ketela pohon tapi ada juga yang berbahan beras ketan. Pad proses fermentasi tape akan dihasilkan zat gula karena mikroba telah mengurai senyawa karbohidrat yang kompleks menjadi senyawa gula yang sederhana.
3) Pembuatan kecap memanfaatkan jamur kecap
Contoh jamur kecap :
a. Aspergillus wenti
b. Aspergillus soyae
bahan dasar kecap adalah gula an kedelai hitam, air, dan garam. Pembuatan fermentasi kecap meningkatkan nilai gizi dari bahan-bahan asalnya dan praktis dalam penggunaannya. Kecap sudah diproduksi dalam bentuk kemasan yang mudah dalam penyimpanannya. Kecap menjadi salahsatu komponen penting dari banyak jenis masakan yang dikonsumsi.
4) Pembuatan keju menggunakan bantuan bakteri
Contoh bakterinya :
a. Lactobacillus bulgaricus
b. Lactobacillus casei
c. Propioni bactericum
d. Penicillium camembertii
Jika bacteri ini hidup dalam susu maka terjadi perubahan zat kimia di dalamnya. Gula susu akan berubah menjadi asam susu. Keju yang dimanfaatkan adalah bagian yang padat atau endapannya, bagian yang cair hasil proses fermentsi sudah di buang. Keju dalam bentuk padat lebih praktis dan awet disimpan.
5) Pembuatan tauco menggunakan bakteri Aspergillus oryzae
6) Pembuatan yoghurt menggunakan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.
7) Pembuatan oncom menggunakan bakteri Neurospora crassa.
8) Pembuatan nata de coco menggunakan bakteri Acobacter xylinum.

TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT .

0 comments:

Post a Comment

Silakan Komentar dengan Bijak dan Santun