Pages

Wednesday, October 29, 2014

Hukum Zodiak Dalam Islam



HUKUM ZODIAK DALAM ISLAM

Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmunujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad
dengan sanad hasan).

Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam menyatakan bahwa apabila ilmu nujum-nya itu bertambah, maka hal ini
berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut.

Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk
kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan- syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya
syaitan-syaitan -lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102).

Seseorang yang mempercayai ramalan bintang, secara langsungmaupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat
selainAllah ta’ala yang engetahuiperka ra gaib.

Padahal Allah ta’ala telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang
mengetahui perkara yang gaib kecuali Dia.
Allah ta’ala berfirman yang artinya:
“Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit
dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (Qs. An Naml:65).

Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat
mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana firmanNya yang artinya,
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat;
dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34).

Astagfirullah.. ..
Itulah sejumlah fenomena kemusyrikan yang cukup merebak di masyarakat. Semoga kita
dilindungi dari perbuatan-perbu atan syirik, baik yang dilakukan dengan sengaja ataupun
karena ketidaktahuan.

Rasulullah Saw mengajarkan do’a agar terhindar dari berbagai bentuk kemusyrikan.
Allahumma inna na’uudzubika min annusyrika bika syaian na’lamuhu wa nastaghfiruka limaa laa na’lamuhu. “Ya Allah,
aku berlindung kepada–Mu dari dosa syirik yang aku sadari, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik yang tidak aku sadari.” (HR. Ahmad dan
Thabrani).

Adopted by : Ustad Yusuf Mansyur

0 comments:

Post a Comment

Silakan Komentar dengan Bijak dan Santun