Bioteknologi Konvensional
Dalam penerapannya belum ada rekayasa genetika. Selain itu, teknik dan peralatan yang digunakan masih relatif sederhana.
Termasuk dalam kelompok bioteknologi konvensional adalah :
1) Pembuatan tempe memanfaatkan jamur tempe
Contoh Jamur tempe :
a. Rhizopus oligosporus
b. Rhizopus stolonifer
c. Rhizopus oryzae
Makanan berbahan dasar biji kedelai yang berprotein tinggi ini adalah hasil proses fermentasi. Biji kedelai yang sudah dibersihkan, dilakukan dalam kondisi lingkungan yang anaerob. Setelah waktunya cukup, jamur tempe akan tumbuh dan mengubah struktur serta tekstur biji kedelai. Perubahan ini disertai perubahan kandungan zat kimia di dalam biji tempe. Kandungan zat gizi dalam tempe sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein nabati tubuh kita.
2) Pembuatan tape/peuyeum
Contoh jamur tape : Sacharomyces cerevisae
Tape juga merupakan hasil proses fermentasi. Bahan tape yang akan difermentasi adalah bahan yang mengundang banyak karbohidrat. Biasanya tape dibuat dari ubi ketela pohon tapi ada juga yang berbahan beras ketan. Pad proses fermentasi tape akan dihasilkan zat gula karena mikroba telah mengurai senyawa karbohidrat yang kompleks menjadi senyawa gula yang sederhana.
3) Pembuatan kecap memanfaatkan jamur kecap
Contoh jamur kecap :
a. Aspergillus wenti
b. Aspergillus soyae
bahan dasar kecap adalah gula an kedelai hitam, air, dan garam. Pembuatan fermentasi kecap meningkatkan nilai gizi dari bahan-bahan asalnya dan praktis dalam penggunaannya. Kecap sudah diproduksi dalam bentuk kemasan yang mudah dalam penyimpanannya. Kecap menjadi salahsatu komponen penting dari banyak jenis masakan yang dikonsumsi.
4) Pembuatan keju menggunakan bantuan bakteri
Contoh bakterinya :
a. Lactobacillus bulgaricus
b. Lactobacillus casei
c. Propioni bactericum
d. Penicillium camembertii
Jika bacteri ini hidup dalam susu maka terjadi perubahan zat kimia di dalamnya. Gula susu akan berubah menjadi asam susu. Keju yang dimanfaatkan adalah bagian yang padat atau endapannya, bagian yang cair hasil proses fermentsi sudah di buang. Keju dalam bentuk padat lebih praktis dan awet disimpan.
5) Pembuatan tauco menggunakan bakteri Aspergillus oryzae
6) Pembuatan yoghurt menggunakan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.
7) Pembuatan oncom menggunakan bakteri Neurospora crassa.
8) Pembuatan nata de coco menggunakan bakteri Acobacter xylinum.
TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT .
Tuesday, December 31, 2013
Home »
» BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
December 31, 2013
No comments
Related Posts:
Hari Valentine Hari kasih sayang, katanya! Hari kasih sayang, katanya. Hari ini berbagi kasih, sayang! Hari ini mabok kepayang, sayang! Hari ini bersenang-senang, sayang! Hari kasih sayang, katanya! Hari berbagi banyak cokelat Pertanda … Read More
Tulisan Sang Introvert Detik demi detik. Nyaman aku rasakan. Terbaring dalam lautan angan. Angan yang selalu terangan. Menit demi menit. Hanya kupegang layar datar. Tak pernah aku hiraukan keadaan luar. Membuat hidupku seperti terlantar… Read More
Press Release Talkshow Inspiratif Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
Cinta yang Rugi Sudah bukan zamannya. Pandangan pertama, dikatakan cinta. Sudah bukan waktunya. Menjalin cinta, untuk selamanya. Kini berbondong-bondong orang mengejar. Mengejar cinta entah apa. Ketika aku bertanya padaku.… Read More
Materi Botani : Daun Tunggal A. Daun Bambu Taksonomi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Bambusa Spesies : Bambusa sp. Daun bambu merupakan dau… Read More
0 comments:
Post a Comment
Silakan Komentar dengan Bijak dan Santun